STIEPAR API Fasilitasi Rebranding Desa Wisata Palgading Sleman

23 Oct 2024

Salah satu permasalahan yang sering dihadapi desa wisata adalah paket dan kegiatan yang ditawarkan tak sesuai dengan kerakternya. Perlu identifikasi yang jeli lintas disiplin untuk menemukan karakter desa wisata. Ujungnya, pengelola harus berani melakukan rebranding agar potensinya bisa dikembangkan secara optimal. Demikian benang merah Sarasehan Pariwisata yang diadakan mahasiswa STIE Pariwisata API Yogykarta dengan pengelola dan warga Palgading Sinduharjo Ngaglik Sleman, Rabu (23/10/2024) malam. Sarasehan diadakan di rumah Dukuh Palgading, Tumirah. Dalam sambutannya Tumirah menyampaikan desa wisata Palgading telah berdiri sejak 2013. “Kami telah menjadi bagian penting dari terbentuknya kalurahan mandiri budaya Sinduharjo. Salah satu pilarnya adalah adanya desa wisata. Namun dalam pengembangannya belum banyak suport yang diberikan kepada warga Palgading. Sementara untuk menggerakkan kembali desa wisata Palgading perlu perjuangan dan anggaran”, tandasnya. Sarasehan digelar sebagai tugas matakuliah Budaya dan Geografi Kepariwisataan. Dalam presentasi mewakili kelompoknya, Marcelino Dwi Ramadhan, memaparkan hasil identifikasi terhadap potensi Palgading. “Selain keberadaan situs Palgading di dekat sungai Klanduan yang jernih, ada potensi kerajinan, camping ground, paket jip dan kuliner. Hasil identifikasi ini akan kami analisis untuk dijadikan bahan pembuatan rekomendasi”, jelasnya. Dosen pendamping Wahjudi Djaja SS MPd dalam sambutannya menyampaikan untuk bisa eksis dalam usaha wisata memang diperlukan banyak syarat. “Selain daya tahan para pengelolanya juga kemampuan memanfaatkan potensi dan momentum. Maka kalau karakter desa wisata belum ditemukan, harus mau dan berani mencari. Kalau paket yang ditawarkan camping ground atau outbond, berani tidak diadu dengan desa wisata yang telah menawarkan paket itu? Kalau tidak, mari kita cari karakternya agar unik dan berdaya saing”, tandas anggota Badan Promosi Pariwisata Sleman (BPPS) ini. Selesai presentasi dilanjutkan diskusi dan tanya jawab serta ramah tamah. Secara informal ada keinginan untuk memperluas kegiatan desa wissta dengan rebranding. Ketua desa wisata Palgading Fitri Atmono Agus Waluyo ST menyampaikan keinginannya itu. “Kendalanya ada pada SDM kami yang terbatas. Sedang warga sudah sampai pada titik kejenuhan untuk memulai lagi. Semoga setelah sarasehan ini, semangatnya bisa kami pertahankan”, ungkapnya. Selesai ramah tamah dilanjutkan foto bersama. Mahasiswa yang bertugas di desa wisata Palgading adalah Marcelino Dwi Ramadhan, Defa Agustian, Rusmina Angela, Rizky Seftia, Andrea Tri, Purwanti, Dita Nurmalasari, Risty Nur Rahmawati dan Susanti Buluh. (*)