Jam Pelayanan Senin-Jum'at 08:00 - 15:00 WIB

admin@stieparapi.ac.id

akademik@stieparapi.ac.id

stieapi@gmail.com

0822-2009-9320

Artikel

Dari Webinar “Dark Tourism” STIEPAR API, Perlu Diikuti Responsibility Tourism

24 Feb 2024

Webinar bertema Dark Tourism yang digelar STIE Pariwisata API Yogyakarta (Jumat, 23/2/2024) malam melahirkan sejumlah rekomendasi. Upaya untuk mengangkat sisi kelam dalam hidup menjadi destinasi wisata perlu diikuti dengan tanggung jawab segenap pengelola wisatawan. Ini penting untuk menjaga harmoni kehidupan.

Webinar yang diinisiasi para mahasiswa STIE Pariwisata API Yogyakarta difasilitasi oleh Pusat Studi Desa, Ekonomi, & Pariwisata (PUSDEWI) menghadirkan narasumber Pajarno (penjaga Omah Indische) dan Wahjudi Djaja MPd (dosen STIE Pariwisata API Yogyakarta). Bertindak sebagai host Puspasari (mahasiswa STIE Pariwisata API dan Duta Kampung Wisata Warung Boto).

Dalam sambutan pengantarnya Ketua STIE Pariwisata API Yogyakarta, Susilo Budi Winarno SH MH menyampaikan apresiasi atas kerja keras para mahasiswa. “Kejelian mereka dalam mengambil tema webinar sangat perlu diapresiasi. Kami tentu memfasilitasi mengingat dark tourism bisa menjadi wisata alternatif yang sangat mungkin dikembangkan di masa depan”, paparnya.

Menjawab pertanyaan, Pajarno menyampaikan kecenderungan wisatawan untuk datang dan mengeksplorasi sisi horor Omah Insische. “Dulunya Omah Indische adalah milik keluarga Atmosudigso. Beliau memiliki lima orang anak, salah satunya Mohammad Rasjidi yang pernah menjadi Menteri Agama pertama Indonesia. Karena lama tidak ditinggali lalu keluarganya meminta saya untuk memeliharanya”, tandasnya.

Sedangkan Wahjudi Djaja menjelaskan posisi Kotagede dalam konteks kesejarahan. “Selain pernah menjadi ibukota Mataram, Kotagede pada masanya telah menjadi pusat perekonomian. Kedatangan orang Kalang ke Kotagede menjadi bukti tempat ini merupakan matarantai perdagangan penting. Terkait Omah Indische, itu merupakan perpaduan antara gaya Eropa (Belanda) dengan Jawa. Gaya rumah model ini berkembang sejak abad ke-18”, jelas Ketua Umum Keluarga Alumni Sejarah Universitas Gadjah Mada (Kasagama) ini.

Menanggapi webinar dosen STIE Pariwisata API Setiawan Priatmoko SET MM PhD menyampaikan dark tourism bisa dikembangkan sebagai bagian responsibility. “Ada semangat konservasi yang dilakukan agar bangunan-bangunan lama bisa diselamatkan dan lebih dimanfaatkan. Harapannya dari aktivitas wisata itu bisa menggerakkan roda perekonomian”, tandasnya.

Sedangkan dosen lain Yitno Purwoko MSc menjelaskan pentingnya suport system agar keberadaan Omah Indiesche bisa berkorelasi dengan aktivitas warga. “Banyak kuliner yang menarik di Kotagede. Ini perlu dipromosikan agar daya tariknya lebih kuat. Saya pernah mengajak tamu ke Kotagede dan mereka sangat menikmati sajian kulinernya”, ungkapnya.

Pada bagian akhir webinar diisi dengan beragam pertanyaan dari mahasiswa yang hadir di kampud maupun peserta luar yang mengikiti melalui zoom. Selepas acara dilanjutkan foto bersama dan ramah tamah.

Kontak Kami

Jl. Glendongan TB XV / 15 B, Babarsari, Yogyakarta 55281

admin@stieparapi.ac.id

stieapi@gmail.com

pmb.stieapi@gmail.com

(0274) 485630, Fax (0274) 485630

Sosial Media

© STIE "PARIWISATA API" Yogyakarta. All Rights Reserved.

Hallo!

Silahkan tanyakan pada admin kami untuk mendapatkan segala informasi mengenai STIE "PARIWISATA API" YOGYAKARTA

Hubungi Kami Admin PMB Online
0822-2009-9320
Call us to +6282220099320 from 08:00 - 17:00 WIB
Hallo, Apa yang ingin anda tanyakan ke kami?
×
Butuh Informasi? Hubungi Kami Disini