admin@stieparapi.ac.id
akademik@stieparapi.ac.id
stieapi@gmail.com
0822-2009-9320
Sri Sultan Hamengku Buwono IX dikenal sebagai Bapak Pramuka. Tapi tak banyak yang tahu di Dukuh Sempu Pakembinangun Pakem Sleman ada jembatan bersejarah peninggalan beliau. Bersama STIE Pariwisata API Yogyakarta jembatan tersebut hendak dijadikan icon desa wisata Sempu Sambirejo (Dewi Sembir). Kesepakatan tersebut dicapai dalam Sarasehan Wisata Sejarah di pendopo Dukuh Sempu, Minggu (20/10/2024) sore. Sarasehan digelar mahasiswa STIE Pariwisata API Yogyakarta yang mengambil matakuliah Budaya dan Geografi Kepariwisataan. Sarasehan dihadiri para tokoh masyarakat Sempu Sambirejo, KWT, PKK dan Karang Taruna. Dalam sambutannya Dukuh Sempu Harsana menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para mahasiswa STIE Pariwisata API Yogyakarta yang berniat mengangkat Jembatan Pramuka sebagai icon kebangkitan wisata Sempu Sambirejo. “Saya masih berusia tiga tahun pada 1973 saat diadakan Jambore Pramuka Asia Pasifik. Lokasinya di sekitar ladang dan kebon di desa Pakembinangun dan Harjobinangun. Kenang-kenangannya berupa jembatan itu. Kami berharap agar jembatan bersejarah ini bisa terawat sekaligus sebagai tetenger yang penting. Potensi Sempu Sambirejo cukup lengkap seperti embung, lapangan, UMKK, kesenian dan makam kuna”, tandasnya. Sementara itu Wahjudi Djaja SS MPd selaku Dosen Pendamping yang mengampu matakuliah Budaya dan Geografi Kepariwisataan menyampaikan Jembatan Pramuka yang diresmikan 21 Mei 1973 bisa dikategorikan cagar budaya karena sudah lebih dari 50 tahun. “Kita berharap Jembatan Pramuka ini bisa diangkat dan dijadikan icon desa wisata Sempu Sambirejo. Apalagi ada peran Ngarsa Dalem IX yang memprakarsai. Menjadi tanggung jawab kita semua untuk merawat dan menjaganya. Kita akan berkoordinasi dengan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X agar segera mendapat perhatian”, kata Ketua Umum Keluarga Alumni Sejarah Universitas Gadjah Mada (Kasagama) ini. Ke depan, lanjut anggota Badan Promosi Pariwisata Sleman (BPPS) ini, pihaknya akan mengajak Saka Pariwisata Sleman dan Kwarda Pramuka Sleman untuk memanfaatkan jejak sejarah Pramuka yang langka ini. “Prinsipnya, kami siap mendukung upaya Kalurahan Pakembinangun untuk menjadikan Dukuh Sempu sebagai desa wisata sejarah”, paparnya. Mewakili kelompoknya Khairil Azmi mempresentasikan hasil identifikasi dan analisisnya. Salah satu rekomendasinya antara lain menggelar event yang bisa mengangkat potensi Jembatan Pramuka. Menanggapi presentasi mahasiswa, tokoh masyarakat Sempu, Dwingadi, menyampaikan keprihatinannya mengapa jembatan bersejarah tidak diperhatikan. “Jembatan ini merupakan peninggalan yang langka. Kami sudah mencoba kesana kemari untuk menyelamatkan jembatan ini agar tidak rusak. Kita tahu mau membuat sejarah itu tidaklah mudah. Maka kami sepakat dan mendukung Jembatan Pramuka ini dijadikan sebagai icon wisata Sempu. Salah satu saksinya, Pak Purwadi masih hidup”, jelasnya. Sementara, Purwantoro, mengisahkan saat pembangunan jembatan itu dirinya masih SD. “Kebetulan kami pas kehilangan kakek, Mbah Sis, yang pemakamannya dilakukan para Pramuka. Dulu para murid SD di Pakem ikut bergotong royong mencari batu. Waktu membangun jembatan juga ditemukan dongklak (red akar pohon yang mati) pohon sempu”, kisahnya. Setelah sarasehan dilanjutkan peninjauan ke Jembatan Pramuka dan foto bersama. Beberapa tokoh sepuh kesenian Sempu seperti Sudiyono (pemain kethek wayang wong) dan Wahid (pemain Bima) sejak 1960an terlihat hadir dan mendampingi. Sesuai situs resmi pramukadiy.or.id, tahun 1973 diselenggarakan Seminar Pembangunan Masyarakat yang pertama untuk kawasan Asia Pasific (1st Asia Pacific CD Seminar) di Kaliurang, Yogyakarta. Peserta berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan negara tetangga. Selain diajak melihat kegiatan pertanian dan perikanan, peserta juga diajak kerja bakti membangun jembatan batu di daerah Pakembinangun. Langkah itu merupakan penerapan gagasan Sri Sultan Hamengku Buwono IX saat menjadi pembicara dalam Scout World Conference ke-23 di Tokyo pada 1971. Dalam kesempatan itu Ngarsa Dalem IX menyampaikan “Renewing of Scouting” yang telah menyadarkan World Scouting. Bahwa kepramukaan perlu diberdayakan untuk ikut serta berperan secara aktif dalam pembangunan masyarakat (community development) di negaranya masing-masing. Kelompok Sempu terdiri atas Khairil Azmi, Dinda Nur Azizah, Anisya Nasywa Al Aziz, Mayang Rambu Ewu, Gresanda Djami, Duwi Darmayanti, Suci Ramadhan, Andreas Ari Saputra, Mario Alexsander Ale. Mereka masih akan mendampingi sampai selesai perkuliahan. (*)
Ecotourism For Sustainable Tourism pada tanggal 3 Juli 2022 diadakan oleh HMPI Wilayah III Yogyakarta & Jateng dan diikuti oleh ...
Kegiatan Up Grading dilaksankan pada tanggal 17 - 18 Desember 2022 di Desa Wisata Ledhok Blotan.
Kegiatan Retret Mahasiswa Kristiani STIE "Pariwisata API" Yogyakarta pada tanggal 22 - 23 Juli 2022 dilaksanakan di ...
Mahasiswa STIEPARAPI mengharumkan nama kampus di Kejurda Taekwondo 2022
Baca SelengkapnyaPelaksanaan Bakti Sosial ini melibatkan sebagian Panitia Dies Natalis STIE "Pariwisata API" Yogyakarta dan ...
Perwakilan Anggota Himpunan Mahasiswa STIE "Pariwisata API" Yogyakarta dapat menghadiri dan ...
Musyawarah Wilayah ini secara resmi kampus STIE "Pariwisata API" Yogyakarta tergabung didalam keorganisasian ...
Mahasiswa STIE "Pariwisata API" Yogyakarta melakukan kunjungan wisata dan ...
Semoga makin bermanfaat dalam mengemban amanah sebagai Duta Keistimewaan Yogyakarta
Himpunan Mahasiswa Pariwisata (HMP) STIE Pariwisata API kembali menghelat kegiatan...
Perjalanan ke Pulau Dewata Bali adalah perjalanan menambah pemahaman tentang ...
Selamat kepada mahasiswa Stiepar API Yogyakarta, Vincent Erly
Mahasiswa STIEPar API Yogyakarta dengan dukungan penuh beberapa lembaga sertifikasi mengikuti berbagai asesmen sertifikasi uji kompetensi.
Himpunan Mahasiswa Pariwisata STIE “Pariwisata API” Yogyakarta kembali melaksanakan inovasi kegiatan, yaitu kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru
Mahasiswa STIE "PARIWISATA API" Angkatan 2021 mata kuliah Sustainable Tourism (Pariwisata Berkelanjutan), mengadakan kuliah lapangan
Dukung Pengembangan Wisata Pandanpuro, Mahasiswa STIEPAR API Gelar Workshop Digital Marketing
Himpunan Mahasiswa Pariwisata STIE Pariwisata API Yogyakarta menggelar Aksi Sapta Pesona#3.
Memaknai Filosofi Unggah Ungguh Dalam Kehidupan Generasi Muda bersama pembicara dari Duta Budaya DIY 2023 dan Putri Keistimewaan II Yogyakarta 2023.
Baca SelengkapnyaTerkait Dies ke-24 STIE Pariwisata API Yogyakarta, Himpunan Mahasiswa Pariwisata (HMP) menggelar serangkaian kegiatan yakni kompetisi fotografi dan lomba menyanyi.
Baca SelengkapnyaAndreas Ari Saputra mahasiswa STIE Pariwisata API Yogyakarta yang membacakan puisi Arjuna di Padang Kurusetra.
Baca SelengkapnyaWebinar bertema Dark Tourism yang digelar STIE Pariwisata API Yogyakarta upaya untuk mengangkat sisi kelam dalam hidup menjadi destinasi wisata perlu diikuti dengan tanggung jawab segenap pengelola wisatawan.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Semester 3 Prodi Manajemen dengan Konsentrasi Pariwisata sukses memeriahkan Project UAS Mata kuliah English for Communication.
Baca SelengkapnyaMemahami secara langsung aktivitas yang ada di divisi Front Office mulai dari tamu reservasi, regoistrasi hingga check out perlu merupakan hal penting bagi mahasiswa pariwisata.
Baca Selengkapnyamahasiswa dan civitas akademika bersama beberapa tamu undangan menyimak serta berdiskusi tentang
Baca SelengkapnyaBertempat di Panti Asuhan Bina Siwi, Bantul, Yogyakarta Civitas Akademika STIE Pariwisata API yang tergabung dalam HMP
Baca SelengkapnyaHimpunan Mahasiswa Pariwisata (HMP) STIEPAR API saling bahu membahu untuk ikut berbagi kebahagiaan walau tidak besar
Baca SelengkapnyaPara Mahasiswa mengadakan pembersihan area wisata Sendang Sombomerti. Tak ketinggalan diadakan juga acara
Baca Selengkapnyamahasiswa STIE Pariwisata API Yogyakarta melakukan kerja pengabdian kepada masyarakat di desa wisata di Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta
Baca SelengkapnyaMahasiswa STIEPAR API Yogyakarta, berhasil lolos mengikuti program pertukaran Mahasiswa merdeka 4 (PMM 4) di Universitas Mahasaraswati Denpasar
Baca SelengkapnyaHendra Diki Antoro telah dinobatkan sebagai Winner Putera Batik D.I Yogyakarta 2024.
Baca SelengkapnyaMahasiswa STIE Pariwisata API Yogyakarta mengadakan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan berupa pelatihan paket wisata dilaksanakan di desa wisata Kebonalas Menisrenggo Klaten.
Baca SelengkapnyaMahasiswa yang bertugas di desa wisata Palgading adalah Marcelino Dwi Ramadhan, Defa Agustian, Rusmina Angela, Rizky Seftia, Andrea Tri, Purwanti, Dita Nurmalasari, Risty Nur Rahmawati dan Susanti Buluh.
Baca SelengkapnyaPotensi pariwisata dukuh Kleci I sangat menjanjikan. Sarasehan digelar mahasiswa STIE Pariwisata API Sleman yang mengikuti matakuliah Budaya dan Geografi Kepariwisataan.
Baca SelengkapnyaBersama STIE Pariwisata API Yogyakarta jembatan tersebut hendak dijadikan icon desa wisata Sempu Sambirejo (Dewi Sembir).
Baca SelengkapnyaKeberadaan tetenger tak bisa hanya dimaknai sebagai bangunan monumen semata. Ruh dan semangat yang menjiwai di dalamnya harus terus dijaga dan dikembangkan agar menjadi inspirasi generasi muda bangsa.
Baca SelengkapnyaSelamat dan bangga! Tim Mobile Legend dari STIE Pariwisata API Yogyakarta berhasil mengukir prestasi membanggakan dengan meraih juara ke-3 dalam Tournament Mobile Legend POMDA BAPOMI DIY 2024.
Baca SelengkapnyaJl. Glendongan TB XV / 15 B, Babarsari, Yogyakarta 55281
admin@stieparapi.ac.id
stieapi@gmail.com
pmb.stieapi@gmail.com
(0274) 485630, Fax (0274) 485630
© STIE "PARIWISATA API" Yogyakarta. All Rights Reserved.
Silahkan tanyakan pada admin kami untuk mendapatkan segala informasi mengenai STIE "PARIWISATA API" YOGYAKARTA