Artikel
STIEPAR API Wisuda 140 ‘Angkatan Covid’, Begini Pesan Ketua GIPI DIY
26 Oct 2024
Lulusan STIE Pariwisata API Yogyakarta memang luar biasa. Selain bisa mensuport kebutuhan tanaga profesional berkompeten di bidang pariwisata, mereka tidak banyak butuh penyesuaian dan siap langsung kerja. Dan harapan kita adalah mereka benar-benar bisa menjadi suporting bagi kita bersama. Pesan dan testimoni di atas disampaikan Ketua DPD Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY Bobby Ardyanto Setya Ajie SE saat menghadiri Wisuda XIV STIE Pariwisata API Yogyakarta di Royal Ambarukmo, Sabtu (26/10/2024). Lebih jauh disampaikan, alumni STIEPAR API Yogyakarta harus selalu update di link-nya. “Karena kita dengan beberapa hotel lainnya juga bikin link bersama. Sehingga kebutuhan-kebutuhan tenaga kerja bisa segera terserap oleh lapangan kerja”, tandasnya usai menyaksikan beberapa karyawannya diwisuda. Sebelumnya Ketua Senat STIE Pariwisata API Yogyakarta Susilo Budi Winarno SH MH dalam sambutannya menyampaikan, pada periode XIV pihaknya mewisuda 140 wisudawan. “Perkembangan teknologi khususnya dalam bidang kecerdasan buatan, digitalisasi, dan internet membawa dampak yang signifikan terhadap cara kita hidup, bekerja dan berinteraksi. Saya percaya, generasi ini memiliki kemampuan untuk mengubah tantangan menjadi inovasi”, ungkapnya didampingi Drs Endro Isnugraha MSi, Dra Endang Widayati MM, dan Tuti Panghastuti SE ME. Dalam wisuda kali ini tercatat wisudawan cumlaude. Mereka antara lain Suraida SE (IPK 3,85) diikuti Yuni Lestari SE, Umi Makrivath SE, Putri Nofia Rahmadaningsih SE, Findri Nanda Yunikasari SE, Larasati Edies Aprilia Sukma SE. Dalam sambutannya Ketua Yayasan Dharma Pala Drs Sudiman MM berpesan, keberhasilan ini merupakan langkah awal. “Mari terus kembangkan diri agar menjadi berkah dan bermanfaat bagi banyak orang. Kami berdoa agar wisuda ini menjadi langkah awal meniti karier dan cita-cita yang diharapkan”, pintanya. Mewakili wisudawan, Suraida SE secara puitis mengatakan, wisudawan ini adalah mahasiswa yang memulai kuliah dengan teknologi online. ” Kami sangat familier dengan aplikasi Zoom, Google Meet ataupun Teams. Bukan suatu kemewahan dalam berselancar teknologi, tetapi keadaanlah yang memaksa demikian. Pandemi Covid berlangsung relatif lama, dua tahun kuliah dari rumah, tak pernah bertemu dengan teman, hanya melihat wajah dosen dari dawai”, ungkapnya. (*)
